Asosiasi Sepak Bola Inggris Kecam Rasisme yang Dialami Pemain Kulit Hitam Inggris
By Nad
nusakini.com - Internasional - Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dan Perdana Menteri Boris Johnso mengecam kekerasan rasisme yang dihadapi oleh pemain berkulit hitam Inggris di akun-akun media sosial mereka. Pemain yang terkait gagal mencetak gol dalam adu penalti di final Euro 2020.
Pada hari Senin (12/7), Italia dan Inggris seri 1-1 setelah extra time, Italia kemudian menang adu penalti dengan skor 3-2, dimana pemain Inggris Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, yang semuanya berkulit hitam, tidak bisa mencetak gol.
Melalui pernyataan yang diunggah pada hari Senin, FA mengatakan mereka mengecam semua bentuk diskriminasi dan mereka terkejut oleh rasisme online yang ditujukan kepada pemain Inggris di media sosial.
Mereka menenkankan bahwa siapapun yang melakukan aksi "menjijikkan" tersebut tidak diterima dalam tim Inggris. FA juga mengatakan mereka akan berusaha untuk memberi dukungan bagi pemain-pemain yang terkait dan akan mendesak hukuman bagi semua yang bertanggung jawab.
Tim nasional Inggris juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka jijik bahwa beberapa anggota mereka yang telah berusaha keras selama musim panas ini, menjadi subjek kekerasan diskriminasi secara online setelah pertandingan.
PM Johnson juga mengunggah tweet yang mengatakan tim Inggris seharusnya dianggap sebagai pahlawan, bukan malah dibully dan menghadapi rasisme di sosial media. Ia mengatakan semua yang melakukan rasisme ini seharusnya malu dengan diri mereka.
Kepolisian Inggris menyatakan mereka akan menyelidiki semua unggahan rasis yang dihadapi Rashford, Sancho, dan Saka.
Polisi Metropolita mengatakan mereka sadar akan kekerasan rasisme di media sosial terhadap pemain Inggris usai Euro 2020. Mereka menyatakan aksi ini tidak bisa diterima dan ditoleransi, serta mereka akan menginvestigasinya.